Personil Resor Pattunuang melakukan patroli rutin di Desa Laiya, Cenrana, Maros. Patroli berlangsung selama tiga hari pada tanggal 20 s.d. 22 Mei 2024.
Kali ini aktivitas menjaga kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung melibatkan masyarakat mitra Polisi Kehutanan. Warga yang berkomitmen untuk turut menjaga keutuhan kawasan konservasi ini. Personil Resor Pattunuang terdiri dari tiga polisi kehutanan, seorang pengendali ekosistem hutan, dan beberapa orang staf. Aktivitas pengamanan hutan ini juga melibat beberapa petugas polisi kehutanan dari tim kerja Polhut.
Rute patroli kali ini menyisir wilayah berhutan pinus di Kampung Manggesara, Dusun Bontomanai, Desa Laiya. Memantau aktivitas warga yang berbatasan dengan hutan taman nasional. Kepala Resor Pattunuang memimpin jalannya patroli. Menentukan wilayah target dan jalur pantauan. “Target patroli kita kali ini di Kampung Manggesara, Dusun Bontomanai, Desa Laiya. Saya harap kita bisa mengumpulkan data perihal batas kawasan dan aktivitas warga di sekitarnya,” ungkap Sulkarnain, Kepala Resor Pattunuang saat briefing.
Selama patroli, tim menjumpai beberapa pal batas yang menjadi penanda batas kawasan di lapangan. Selain itu beberapa spesies satwa terpantau selama menyusuri jalur patroli. Yang menarik adalah perjumpaan dengan elang hitam, Ictinaetus malaiensis. Terbang di wilayah terbuka memantau mangsa dari ketinggian. Top predator ini menjadi salah satu pertanda keseimbangan ekosistem.
Tim menjumpai beberapa aktivitas warga Manggesara selama memantau kawasan. Salah satunya, sepasang suami istri sedang memanen sawah miliknya. Saya kemudian menyapanya. Ia nampak sumringah. Panennya cukup melimpah. Sang petani bercerita bahwa ia hanya mampu memanen sekali setahun. Hanya mengandalkan air hujan, berbeda dengan warga yang memiliki sawah di bagian yang lebih rendah setidaknya bisa dua kali panen dalam setahun. Meski begitu ia tetap bersyukur.
Pada rute lain, tim juga berjumpa dengan seorang petani sedang memasak gula aren di kebunnya. Lokasi kebunnya berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional. Tim lalu, mensosialisasikan perihal keberadaan hutan negara. Ternyata warga telah memahaminya. Suasana kemudian mencair apalagi diselingi dengan obrolan ringan dan canda.
Asriadi Candra, tenaga pengamanan hutan lainnya juga bertegur sapa dengan sepasang petani yang melintas. Bertanya kabar dan bersenda gurau. Menjadi salah satu bentuk kehadiran petugas taman nasional menjaga keutuhan wilayahnya. Menjadi upaya mencegah tindakan-tindakan oknum perusak alam.
Kewajiban menjaga keutuhan kawasan menjadi ringan dengan menikmati prosesnya. Menikmati keindahan alam. Pemandangan hijau membentang, gemercik air, kicau burung-burung hingga tarian kupu-kupu menjadi hiburan tersendiri saat menjelajah.
“Terus pantau wilayah kerja kita untuk memastikan tak ada gangguan yang berpotensi merusak hutan. Semoga dengan terjaganya hutan, warga sekitar dapat menikmati faedahnya,” pungkas T. Heri Wibowo, Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung saat menemui tim patroli.
Penulis: Taufiq Ismail Al Pharepary – PEH Ahli Muda