Kawasan Wisata Pattunuang Assue merupakan kawasan wisata yang mengusung tema ekowisata. Secara administrative terletak diwilayah Desa Samangki, Simbang, Maros. Pada tata kelola taman nasional merupakan wilayah kerja Resort Pattunuang. Berdasarkan penataan zonasi masuk dalam zona pemanfaatan dengan luas 102, 71 ha.
Topografi kawasan wisata Pattunuang Assue meliputi topografi perbukitan dan dataran. Jenis tanah di kawasan ini adalah jenis Eutropepts turunan dari Inceptisol, umumnya ditemukan pada daerah berlereng terjal dan puncak bukit kapur. Tanah ini sangat dangkal dan berwarna terang. Iklim di lokasi ini termasuk dalam iklim tipe C (Schmidt dan Ferguson). Kawasan wisata Pattunuang Asue dialiri oleh sungai yang airnya bersumber dari dalam gua dan celah batu (sistem hidrologi karst). Sungai ini mengalir di antara tebing karst yang terjal, kearah Utara dan merupakan sumber air utama untuk daerah sekitarnya. Lebar sungai bervariasi antara 8 – 15 m.
Pada saat musim kemarau kondisi sungai jernih, dangkal dan tidak begitu deras dan di saat musim kemarau. Namun, disaat musim hujan air keruh, dalam dan cukup deras. Terdapat area perkemahan dengan luas 1,89 ha berupa area terbuka dengan topografi datar berada di antara tepi sungai dan kaki tebing karst. Fasilitas yang ada berupa tempat sampah, shelter dan lavatory (MCK). Kawasan wisata ini memiliki tipe ekosistem karst dengan tumbuhan di antaranya adalah beringin (Ficus spp.) yang merupakan spesies kunci taman nasional ini. Sedikitnya terdapat 28 jenis anggrek alam seperti Phalaenopsis amabilis, Phalaenopsis amboinensis, Bulbophyllum minahassae dan Cleisostoma subulatu.
Jumlah jenis kupu-kupu yang terdapat di kawasan wisata Pattunuang Asue adalah tidak kurang dari 154 jenis kupu-kupu. Jenis kupu-kupu terbanyak adalah Faunismenado dan yang paling sedikit dan jarang ditemukan adalah Papilioblumei, keduanya adalah jenis endemik Sulawesi. Yang menarik dari kawasan wisata ini adalah mudahnya menjumpai soa-soa (Hydrosaurus amboinensis). Berjemur di pinggir sungai. Reptil pemakan daun muda ini memiliki semacam layar pada ekornya. – Masyarakat sekitar kawasan pengamatan satwa Karaenta didominasi oleh etnis Bugis dan Makassar.
Jangan ragu untuk menghubungi Call Center kami di bawah ini:
Design by TOALA.ID