Diseminasi Hasil Studi dan Penyusunan Roadmap Penelitian

Workshop

Makassar – Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung mengadakan diseminasi hasil studi, bedah buku burung endemik, dan penyusunan roadmap penelitian pada Selasa-kamis, 4 – 6 Februari 2025, di Hotel Harper Perintis, Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati di Sulawesi selatan. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Karst Protection Project.

 

Kepala Balai
Kepala Balai Membuka Acara 

Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung secara resmi ditunjuk pada 18 Oktober 2004, melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.398/Menhut-II/2004, dengan luas sekitar 43.750 hektar. Kawasan ini mencakup tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene & Kepulauan, dan Kabupaten Bone. Selain berfungsi sebagai kawasan konservasi. Pada tahun 2023, kawasan ini mendapatkan pengakuan internasional sebagai Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark dan Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung MA’RUPANNE.

Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, T. Heri Wibowo, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi semua pemangku kepentingan yang peduli terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. “Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk spesies-spesies endemik yang membutuhkan perhatian serius dalam pengelolaan dan pelestariannya,” ungkapnya.

Acara ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan utama: diseminasi hasil penelitian, bedah buku burung endemik Sulawesi, dan penyusunan roadmap penelitian Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Paparan hasil penelitian mencakup kajian tentang Hopea celebica, nilai penting karst, Macaca maura, Tarsius fuscus, dan pemanfaatan Smart Patrol. Hasil-hasil ini diharapkan menjadi dasar ilmiah yang kuat untuk pengelolaan kawasan konservasi.

Penyusunan Roadmap
Penyusunan Roadmap dilakukan bersama-sama stakeholder yang mewakili kelompok masyarakat, Akademisi, dan Pemerintahan

“Penyusunan Roadmap penelitian di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung diharapkan dapat merumuskan strategi konservasi melalui penelitian kolaboratif dengan berbagai pihak dan untuk memperkuat dasar ilmiah dalam pengambilan kebijakan terkait konservasi dan pengelolaan di Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung” Tutup Kepala Balai TN Bantimurung Bulusaraung ini.

 

Diseminasi Hasil studi dan bedah buku burung endemik

Diseminasi hybrid
Diseminasi hasil studi dilaksanakan secara hybrid

Pada sesi diseminasi hasil studi dan bedah buku burung endemik, turut hadir sebagai narasumber Profesor Ngakan Putu Oka dari Universitas Hasanuddin Makassar, Profesor Muhammad Arsyad dari Universitas Negeri Makassar, Profesor Erin P. Riley dari universitas San Diego State University dan Riza Marlon sebagai penanggap pada sesi diskusi burung endemik sulawesi.

Penyusunan Roadmap Penelitian

Diskusi
Diskusi Kelompok Terpumpun mewakili Masyarakat, Akademisi, dan Pemerintahan

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari UPT Kementerian Kehutanan RI Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan, Balai TN Bantimurung Bulusaraung, UPT Kementerian Kebudayaan RI Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XIX Makassar serta perwakilan pemerintah daerah dari Maros, Pangkajene & Kepulauan, dan Kabupaten Bone. Selain itu, akademisi dari Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Makassar, Universitas Muslim Maros, Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Politeknik Pariwisata Makassar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh LSM lokal dan perwakilan kelompok binaan Balai TN Bantimurung Bulusaraung.

Dengan kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara berbagai pihak dapat semakin kuat dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan pengelolaan kawasan konservasi di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

 

Sumber berita : Balai TN Bantimurung Bulusaraung – Karst Protection Project

Tags :

Bagikan :