Beberapa waktu lalu, tim Resor Tondong Tallasa kembali menggelar kegiatan smart patrol pada 3–5 Juni 2025 di Desa Lanne, Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep. Patroli ini bukan sekadar pemantauan kawasan, tapi juga menjadi ajang edukasi lingkungan dan penguatan sinergi dengan masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan koordinasi bersama sejumlah pemangku kepentingan lokal: Polsek Tondong Tallasa dan pemerintah Desa Lanne. Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun kerja sama lapangan yang efektif dan berkelanjutan.

“Patroli rutin ini bukan sekadar mencatat, tapi menyentuh sisi sosial dan ekologis kawasan. Koordinasi dengan pihak desa dan kepolisian penting agar kita bisa bergerak bersama menjaga hutan,” ujar Muhammad Amir, Kepala Resor Tondong Tallasa.

Selama patroli, tim menelusuri sejumlah titik pal batas kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Selain mencatat kondisi fisik pal batas, tim juga mendokumentasikan kondisi sekitar, termasuk aktivitas masyarakat maupun vegetasi hutan. Semua informasi dicatat melalui aplikasi SMART Patrol yang digunakan langsung di lapangan.
Tak hanya petugas taman nasional, patroli ini juga melibatkan masyarakat mitra Polisi Kehutanan. Mereka menjadi bagian penting dalam mengamati dan melaporkan kondisi kawasan secara berkala.
Di tengah tugas lapangan, tim juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Sambil berdiskusi santai, tim menyampaikan pentingnya menjaga kawasan konservasi sebagai penyangga kehidupan.
“Selama patroli, kami menjumpai banyak hal menarik mulai dari kupu-kupu, capung, hingga aneka burung. Flora pun tak kalah memikat, seperti anggrek hutan, bunga penghasil nektar, jamur, hingga pohon beringin besar yang usianya mungkin puluhan tahun,” tambah Amir.
Pemandangan alam yang aduhai menjadi suguhan selama patroli. Hutan yang masih alami, udara sejuk, dan keberadaan air terjun yang jernih menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi tim.
Air terjun yang dijumpai di jalur patroli itu bukan sekadar destinasi alami. Airnya menjadi sumber air bersih utama bagi warga Desa Lanne. “Ini bukti bahwa keberadaan hutan di hulu adalah penentu kualitas hidup di hilir,” jelas Amir.

Kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Tim patroli turut hadir dalam upacara yang digelar di halaman kantor Desa Lanne dan bergabung dalam aksi bersih-bersih sampah bersama warga.
Muh. Sukri, Kepala Desa Lanne, mengapresiasi kehadiran tim taman nasional dalam kegiatan tersebut. “Kami sangat berterima kasih atas partisipasi teman-teman dari Resor Tondong Tallasa. Kehadiran mereka menambah semangat dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup se-dunia,” ujarnya.
Sukri juga berharap kerja sama antara pemerintah desa dan taman nasional terus berjalan. “Kami ingin sinergi ini berlanjut. Taman nasional dan masyarakat harus bersama menjaga warisan alam kita,” katanya.
Melalui patroli ini, Resor Tondong Tallasa tidak hanya memperkuat pengawasan kawasan, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama—mulai dari tapak desa hingga lembaga negara.
Sumber: Mansur – PEH Ahli Muda TN. Bantimurung Bulusaraung