Tingkatkan Pemahaman Warga, Pemdes Sambueja Gelar Sosialisasi Kehutanan dan Lingkungan Hidup

Siang itu, Selasa, 9 Desember 2025, Pemerintah Desa Sambueja, Simbang, Maros menggelar Sosialisasi tentang Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Meningkatkan pemahaman warga dengan mengundang narasumber dari Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros, dan Pendamping Teknik Desa Sambueja. Memberikan pemahaman tentang penting menjaga hutan, menjaga lingkungan sekitar, dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Sosialisasi berbasis lingkungan ini berlangsung di aula kantor Sambueja. Nampak warga berbondong-bondong memenuhi undangan kepala desa.

Sedikitnya 40 peserta hadir dalam kegiatan sosialisasi ini. Mereka adalah warga desa, perangkat desa, badan pertimbangan desa, staf Kecamatan Simbang, Babinkantibmas, hingga pendamping desa.

Nur Aisyah Amnur, S.P., M.P., Kepala SPTN Wilayah II Cenrana menjadi pembicara mewakili taman nasional. Menyampaikan tata kelola kawasan konservasi yang terletak di wilayah Maros, Pangkep, dan Bone ini.

Kepala SPTN Wilayah II Cenrana menjadi pembicara mewakili taman nasional

“Keberadaan hutan di sekitar desa menjadi tanggung jawab bersama. Karena jika hutannya rusak, dampaknya akan kita rasakan bersama,” ungkap Aisyah, panggilan akrabnya.

Dalam materinya, Aisyah memaparkan kronologi penunjukan beberapa kawasan konservasi menjadi taman nasional. Termasuk juga visi, misi, upaya perlindungan, pemanfaatan, hingga kegiatan pengawetan.

Pemaparan zonasi taman nasional dan pemberdayaan masyarakat nampak menjadi daya tarik peserta. Karena itu beberapa peserta antusias mengajukan pertanyaan tentang batas kawasan konservasi ini.

Penanya meminta petugas taman nasional menunjukkan batas-batas kawasan di lapangan. “Kami perlu tahu batas-batas kawasan hutan ini, agar kami tidak menyorobot hutan negara karena ketidaktahuan kami?” Pertanyaan tersebut dilontarkan Muhammad Agus, S.Pd., Ketua BPD Desa Sambueja. Ia juga berperan sebagai moderator kala itu.

Sulkarnain, S.Hut., Kepala Resor Pattunuang, kemudian menunjukkan dengan menggunakan foto citra. Memudahkannya menunjukkan kepada warga keberadaan hutan taman nasional. Sehingga terjadi diskusi antara Polhut taman nasional dengan warga Desa Sambueja.

Bahkan warga masih merasa belum puas. Karena itu hendak membuat janji temu agar sama-sama menuju lokasi untuk memudahkan mengetahui keberadaan batas hutan negara dimaksud.

Pada akhir sesi, Aisyah mengapresiasi penyelenggaraan sosialisasi ini. Berharap ada undangan berikutnya di tahun-tahun mendatang.

Sesi kedua, Irwandi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros menyampaikan materi tentang pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Memaparkan materi tentang pengelolaan sampah, bank sampah, sanitasi, hingga peraturan desa tentang pengelolaan lingkungan hidup.

“Sambueja sudah satu langkah lebih maju dibanding seluruh desa di Maros. Karena saat ini, satu-satunya desa yang telah menyusun peraturan desa tentang tata kelola lingkungan hidup. Menjadi percontohan desa lain,” terang Irwandi dengan bangga.

Kepala desa kemudian menyampaikan perkembangan bank sampah mereka. Menurutnya, saat ini, bank sampah mereka sedikit tersendat karena sistem pengelolaannya kurang lancar. Termasuk penjemputan dari dinas terkait. Ibu kepala desa tersebut berharap ke depan perlu koordinasi intensif dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros.

Pihak dinas lingkungan hidup pun menyambut baik keinginan kepala desa. Ia pun berjanji akan membimbing Desa Sambueja untuk kembali menggairahkan bank sampahnya.

Ilham, Pendamping Teknik Desa Sambueja membawakan materi terakhir. Memaparkan materi dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa yang Adaftif terhadap Perubahan Iklim”. Membimbing warga agar mampu mengelola aset desa, termasuk sumber daya lainnya demi kesejahteraan warga ke depannya.

Nampak warga, masih bertahan hingga ba’da Ashar. Menyimak dengan taksim pengetahuan baru dari narasumber.

Kepala desa pun memastikan agar warganya memahami informasi baru yang diperoleh dari beberapa narasumber. Ia juga berharap warga dan perangkat desa memahami apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang.

“Kami sampaikan terima kasih kepada para narasumber yang sudah bersedia memberikan pencerahan kepada warga kami,” pungkas Darawati, S.Pd.,Kepala Desa Sambueja.

Penulis: Taufiq Ismail Al Pharepary – PEH Ahli Muda

Tags :

Bagikan :